Langsung ke konten utama

Shutter Healing #01 : Bersepeda Memotret Suasana Bekasi Sebelum Lebaran

Shutter healing merupakan istilah yang saya ciptakan dimana menekan tombol shutter merupakan salah satu bentuk healing dan aktivitas yang membahagiakan. Bagi saya, ada dua bentuk healing yang paling membahagiakan; yaitu bersepeda dan memotret. Oleh karena itu, memotret dengan menekan tombol shutter disertai dengan bersepeda sudah pasti meningkatkan gairah kebahagiaan saya.


Shutter healing episode 01 ini dilakukan di kota Bekasi dengan bersepeda menggunakan sepeda lipat keliling kota Bekasi. Kenapa sepeda lipat?, karena ada suasana santai saat bersepeda dengan sepeda lipat, dimana saya bisa menengok kanan dan kiri. Ketika ada sesuatu yang bagus dan unik, ambil kamera, bidik, tekan tombol shutter dan "jepret", gambar peristiwa terekam.


Beberapa foto telah saya rekam pada episode shutter healing tanggal 9 April 2024. Kamera yang digunakan adalah Olympus Pen E-PL1, dimana kamera ini sudah berumur sangat tua, pertama release pada tahun 2010. Kamera tua tidak masalah bagi saya, karena kami percaya pada gambar yang dihasilkan oleh kamera Olympus dan saya hanya memiliki kamera-kamera tua saja. Namun, yang menjadi masalah adalah sudah lama saya tidak memotret, apalagi memotret street photography.


Dan berikut ini adalah foto-foto yang kami rekam dalam shutter healing 01;


Suasana di sekitar gerbang Tol Bekasi Timur, Selasa (09/04/24). Jalan terlihat sepi pada H-1 lebaran.


Suasana di sekitar Stasiun LRT Jatimulya, Kabupaten Bekasi, Selasa (09/04/24). Jalan terlihat sepi pada H-1 lebaran.
 

Pengendara motor melintas di salah satu ruas jalan Kartini, kota Bekasi, Selasa (09/04/24).


Pengendara motor melintas di depan toko di kawasan Pasar Proyek, kota Bekasi, Selasa (09/04/24).


Suasana pagi di perempata kawasan Pasar Proyek, kota Bekasi, Selasa (09/04/24).


Dalam shutter healing episode kali ini, saya bersepeda dari timurnya kota Bekasi lalu menyusuri jalan ke arah gerbang tol Bekasi Timur, dan dilanjutkan ke arah jalan Chairil Anwar dan jalan Kartini, kemudian ke arah stasiun Bekasi melewati pasar Proyek. Lalu perjalanan dilanjutkan ke arah jalan Ahmad Yani dan kembali ke arah jalan Chairil Anwar.


Di episode kali ini terdapat suasana yang spesial di kota Bekasi, yaitu suasana sepi, karena banyak dari warga atau penghuni kota Bekasi yang menjalankan "ritual" pulang kampung. Shutter healing episode kali ini saya lakukan H-1 lebaran, jadi sudah pasti jalanan di seluruh kota akan lengang. Dari sini, saya justru menikmati kota Bekasi, jika pada hari biasa, biasanya saya akan sering mengumpat karena saking macet dan semrawut lalu-lintas di kota Bekasi.


Cerita shutter healing saya akhir dahulu, dan cerita-cerita lainnya akan kami sajikan di blog ini.

Salam Sehat, Salam Gowes dan Salam Motret.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Shutter Healing #2 : Memotret Bekasi Setelah Lebaran

Shutter healing pada tanggal 14 April 2024 saya lakukan dengan menyusuri kota Bekasi dengan menggunakan sepeda lipat. Kamera yang digunakan adalah Olympus Pen E-PL1 yang merupakan kamera mirrorless lawas. Beberapa hasil jepretan dalam shutter healing diantaranya adalah : Seorang pengendara motor melewati jalan HM. Joyomartono, kota Bekasi (14/4/24). Suasana di sekitar Jl. Insinyur Haji Juanda, kota Bekasi (14/4/24). Pengendara motor melaju di Jl. Insinyur Haji Juanda, kota Bekasi (14/4/24). Seorang pejalan kaki di sekitar Jl. Insinyur Haji Juanda, kota Bekasi (14/4/24). Pengendara motor melalui Jl. Insinyur Haji Juanda, kota Bekasi (14/4/24). Pengendara kendaraan bermotor melalui Jl. Pengairan dan Jl. Villa Raya, kota Bekasi (14/4/24). Pejalan kaki melalui Jl. Ahmad Yani, kota Bekasi (14/4/24). Shutter healing yang saya lakukan pada tanggal 14 April 2024 merekam suasana sebagian kecil kota Bekasi pada 4 hari setelah hari raya Idul Fitri. Di beberapa sudut jalanan masih terlihat suasa

Pengalaman Pertama Kali Develop Film Black And White

Memotret dengan kamera film atau analog dibutuhkan kesabaran tersendiri, pasalnya setelah selesai memotret, kita tidak bisa melihat gambar hasil jepretan seperti pada kamera digital. Untuk dapat melihat hasil jepretan, fotografer diwajibkan mencuci atau develop film terlebih dahulu untuk selanjutnya dilakukan scan untuk merubah gambar menjadi format digital ataupun langsung dicetak ke dalam kertas foto. Di kesempatan ini, penulis mencoba memotret di kawasan Mutiara Gading Timur, Bekasi, menggunakan kamera Fujica 35 FS dengan film roll Fujifilm Neopan SS ISO 100 yang sudah expired tahun 2007. Fujifilm Neopan SS merupakan film negatif black and white dengan 36 exposure. Setelah menghabiskan 36 frame dalam satu hari, penulis kemudian mencoba untuk melakukan develop film sendiri dan develop film negatif black and white  kali ini merupakan pertama kali yang penulis lakukan. Tiada rotan akar pun jadi, pepatah ini akhirnya terpakai, dimana penulis merubah kamar mandi menjadi kamar gelap.