Langsung ke konten utama

Postingan

Menampilkan postingan dari Maret, 2018

Telur Ayam Palsu ???

Isu tak sedap berkembang lagi, baru-baru ini terdengar kabar mengenai isu beredarnya telur ayam palsu di pasaran. Arus deras informasi dunia maya telah menjadikan isu ini berkembang dan mungkin penulis bilang, sudah mewabah di masyarakat Indonesia. Telur palsu yang dimaksudkan dan yang isu-nya mewabah tersebut dipercaya sebagai telur sintetis yang dibuat dengan senyawa-senyawa kimia tertentu yang tidak layak untuk dikonsumsi. Lantas adakah telur palsu sintetis seperti ini? Kadang penulis merasa tergelitik ingin tertawa ketika membaca isu tersebut. Dengan harga telur di pasaran sekitar 2000-3000 rupiah per butir telur ayam, maka kemungkinan besar jikalau memang ada telur sintetik, harganya akan jauh lebih mahal. Tentunya biaya produksi akan sangat lebih mahal karena bahan dan bentuk khusus telur yang imitasinya terbilang sulit. Dari kondisi ini sudah dipastikan bahwa telur palsu sintetik seperti yang diberitakan di medsos akhir-akhir ini menjadi tidak berdasar. Kemudian dal

Dilema Pejalan Kaki Di Jakarta

Masyarakat kota-kota besar di Indonesia terkenal dengan masyarakat yang malas berjalan kaki. Beberapa referensi menyebutkan salah satu penyebabnya adalah kurangnya sarana pejalan kaki, misalnya adalah trotoar. Berdasar pengamatan singkat penulis, kota besar seperti Jakarta dan penyangganya memang minim jalur pejalan kaki yang layak, selain itu, jalur pejalan kaki yang sudah dibangun oleh pemerintah kota biasanya tidak cukup lebar, rusak (berpotensi mencelakai penggunanya), diokupasi oleh pengendara motor, dan diokupasi oleh pedagang kaki lima alias PKL serta parkir liar. Dari bentuk-bentuk trotoar seperti di paragraf atas tersebut jelaslah para pejalan kaki juga akan berpikir dua kali untuk menggunakannya, serta sebagian bahkan akan beralih menjadi pengendara motor, yang kemudian bisa jadi akan mengokupasi trotoar. Sedangkan sebagian para pejalan kaki yang masih setia dengan aktivitasnya akan tersisih dan menyingkir, mencari celah-celah yang dapat dilaluinya diantara pedagang-pedagang