Langsung ke konten utama

Memotret Rembang

Pecinan di Rembang (diunggah juga di www.fotokabar.com)

Kapal diesel di Rembang (diunggah juga di www.fotokabar.com)

Rembang, sebuah kabupaten kecil di ujung timur laut Propinsi Jawa Tengah yang berbatasan langsung dengan Jawa Timur menyimpan beberapa kekhasan tersendiri. Meskipun kota kabupaten ini terkesan sepi dan bergerak lamban, tetapi ternyata kota kabupaten ini menyimpan keunikan tersendiri, baik dalam hal budaya atau humanisme-nya. Contohnya saja Lasem, yang merupakan kota kecamatan di Kabupaten Rembang, menyimpan keunikan yang jarang ditemui di kota-kota lainnya di Indonesia. Akulturasi budaya antara Jawa dan Tionghoa beserta laku masyarakatnya yang humanis. 

Kabupaten ini bisa dijangkau dengan beragam moda transportasi, diantaranya adalah bus kota AKAP (antar kota antar propinsi) Semarang-Surabaya serta bus malam (biasanya dari ibu kota dan sekitarnya). Sedangkan perjalanan dengan menggunakan kereta, maka pemberhentian terakhir adalah Stasiun Tawang atau Poncol (Semarang) kemudian dilanjutkan dengan menggunakan bus AKAP Semarang-Surabaya. Bandara terdekat adalah Bandara Ahmad Yani di Semarang, dan kemudian dilanjutkan dengan menggunakan bus AKAP Semarang-Surabaya. Waktu tempuh jika menggunakan bus AKAP Semarang-Surabaya dari Semarang ke Rembang adalah sekitar 3 jam.

Apabila mengunjungi kabupaten ini, ada baiknya siapkan kamera, apa pun kameranya. Dari genre street photography, human interest photography sampai landscape photography bisa dilakukan di kabupaten kecil ini. Laut Jawa di sebelah utara menjadikan wilayah ini memiliki masyarakat nelayan dan budaya nelayan pantura timur yang kuat, serta akulturasi budaya yang tinggi karena wilayah ini dahulunya adalah tempat berkumpulnya para pendatang. Kondisi ini lah yang menjadikan alasan kita untuk memotret Rembang.

Beberapa hasil landscape photography dan street photography di kota Rembang dapat dilihat sebagai berikut,

Pelabuhan Rembang (diunggah juga di www.fotokabar.com)


Sunset di Rembang (diunggah juga di www.fotokabar.com)
Gardu pandang di Taman Rekreasi Pantai Kartini atau Dampo Awang Beach (diunggah juga di www.fotokabar.com)
Taman Rekreasi Pantai Kartini atau Dampo Awang Beach (diunggah juga di www.fotokabar.com)
Nelayan tradisional Rembang (diunggah juga di www.fotokabar.com)
Petani di Rembang (diunggah juga di www.fotokabar.com
Nelayan tradisional di Rembang (diunggah juga di www.fotokabar.com)

Kelenteng Selatan di Rembang (diunggah juga di www.fotokabar.com)
Selalu tenteng kamera ketika mengunjungi kabupaten ini, dan mari olah rasa melalui memotret Rembang. 
Salam motret dan mlaku-mlaku.



Komentar

Postingan populer dari blog ini

Shutter Healing #01 : Bersepeda Memotret Suasana Bekasi Sebelum Lebaran

Shutter healing merupakan istilah yang saya ciptakan dimana menekan tombol shutter merupakan salah satu bentuk healing dan aktivitas yang membahagiakan. Bagi saya, ada dua bentuk healing yang paling membahagiakan; yaitu bersepeda dan memotret. Oleh karena itu, memotret dengan menekan tombol shutter disertai dengan bersepeda sudah pasti meningkatkan gairah kebahagiaan saya. Shutter healing episode 01 ini dilakukan di kota Bekasi dengan bersepeda menggunakan sepeda lipat keliling kota Bekasi. Kenapa sepeda lipat?, karena ada suasana santai saat bersepeda dengan sepeda lipat, dimana saya bisa menengok kanan dan kiri. Ketika ada sesuatu yang bagus dan unik, ambil kamera, bidik, tekan tombol shutter dan "jepret", gambar peristiwa terekam. Beberapa foto telah saya rekam pada episode shutter healing tanggal 9 April 2024. Kamera yang digunakan adalah Olympus Pen E-PL1, dimana kamera ini sudah berumur sangat tua, pertama release pada tahun 2010. Kamera tua tidak masalah bagi saya,

Pengalaman Pertama Kali Develop Film Black And White

Memotret dengan kamera film atau analog dibutuhkan kesabaran tersendiri, pasalnya setelah selesai memotret, kita tidak bisa melihat gambar hasil jepretan seperti pada kamera digital. Untuk dapat melihat hasil jepretan, fotografer diwajibkan mencuci atau develop film terlebih dahulu untuk selanjutnya dilakukan scan untuk merubah gambar menjadi format digital ataupun langsung dicetak ke dalam kertas foto. Di kesempatan ini, penulis mencoba memotret di kawasan Mutiara Gading Timur, Bekasi, menggunakan kamera Fujica 35 FS dengan film roll Fujifilm Neopan SS ISO 100 yang sudah expired tahun 2007. Fujifilm Neopan SS merupakan film negatif black and white dengan 36 exposure. Setelah menghabiskan 36 frame dalam satu hari, penulis kemudian mencoba untuk melakukan develop film sendiri dan develop film negatif black and white  kali ini merupakan pertama kali yang penulis lakukan. Tiada rotan akar pun jadi, pepatah ini akhirnya terpakai, dimana penulis merubah kamar mandi menjadi kamar gelap.

Shutter Healing #2 : Memotret Bekasi Setelah Lebaran

Shutter healing pada tanggal 14 April 2024 saya lakukan dengan menyusuri kota Bekasi dengan menggunakan sepeda lipat. Kamera yang digunakan adalah Olympus Pen E-PL1 yang merupakan kamera mirrorless lawas. Beberapa hasil jepretan dalam shutter healing diantaranya adalah : Seorang pengendara motor melewati jalan HM. Joyomartono, kota Bekasi (14/4/24). Suasana di sekitar Jl. Insinyur Haji Juanda, kota Bekasi (14/4/24). Pengendara motor melaju di Jl. Insinyur Haji Juanda, kota Bekasi (14/4/24). Seorang pejalan kaki di sekitar Jl. Insinyur Haji Juanda, kota Bekasi (14/4/24). Pengendara motor melalui Jl. Insinyur Haji Juanda, kota Bekasi (14/4/24). Pengendara kendaraan bermotor melalui Jl. Pengairan dan Jl. Villa Raya, kota Bekasi (14/4/24). Pejalan kaki melalui Jl. Ahmad Yani, kota Bekasi (14/4/24). Shutter healing yang saya lakukan pada tanggal 14 April 2024 merekam suasana sebagian kecil kota Bekasi pada 4 hari setelah hari raya Idul Fitri. Di beberapa sudut jalanan masih terlihat suasa