Langsung ke konten utama

Car Free Day Kota Bekasi

Bagi sebagian masyarakat, car free day atau hari bebas kendaraan bermotor merupakan saat yang dinanti-nantikan. Dengan beragam alasan tentunya; entah olah raga seperti jogging dan senam, bersosialisasi, kumpul komunitas, pacaran, jalan-jalan cari makanan, atau ajang promosi dan berjualan, dan lain sebagainya. Menurut opini penulis, tingginya antusiasme masyarakat perkotaan akan car free day merupakan salah satu tanda begitu tingginya harapan masyarakat akan kota dengan ruang terbuka serta jalur pedestrian yang luas dan nyaman.

Selain Jakarta, kota Bekasi yang merupakan penyangga ibukota juga memiliki kegiatan rutin mingguan car free day, dimana kegiatan ini dilakukan setiap hari minggu dari pukul 06.00 - 10.00 WIB. Car free day kota Bekasi dibuka di sepanjang jalan Ahmad Yani (mulai dari simpang Kayuringin) sampai jembatan layang KH. Noer Ali Summarecon. 

Jalan yang lebar, aspal yang lumayan bagus, pemandangan gedung-gedung perkantoran atau ruko dan ramainya masyarakat akan menyapa kita setiap berkegiatan di car free day ini. Terlebih, stadion Patriot Candrabhaga Bekasi dengan bentuknya yang unik dan taman hutan kota Patriot menambah sensasi tersendiri ketika berkegiatan di car free day kota Bekasi. Bisa dibilang, sejenak kita akan melupakan kesemrawutan lalu lintas kota Bekasi ketika kaki kita menginjak di lokasi car free day ini.

Suasana car free day kota Bekasi, Minggu (10/9/2017)


Lantas apa sih bedanya dengan car free day Jakarta?


Perbedaan utama pastinya dalah lokasi, jika CFD Jakarta ya di Jakarta sepanjang jalan Sudirman, sedangkan jika CFD kota Bekasi ya di Bekasi, dengan jalan yang sudah ditulis di paragraf sebelumnya. Eh, tapi bukan hanya itu, lokasi car free day kota Bekasi terdapat sebuah jembatan layang KH. Noer Ali Summarecon, sehingga ketika dijadikan ajang jogging atau walking akan terasa mantabnya, karena kita akan mengeluarkan energi lebih untuk melalui jembatan layang ini. 

Oh iya, satu lagi, olah raga yang dilakukan di ajang car free day tergolong sebagai olah raga rekreasi, dimana menurut hemat penulis, olah raga seperti ini mempunyai dampak yang berlipat-lipat untuk kebugaran tubuh. Mungkin dengan olah raga rekreasi, kita dapat memperoleh manfaat untuk kebugaran jantung dan otak. 


Suasana car free day kota Bekasi, Minggu (10/9/2017)

Dengan adanya kegiatan car free day ini, menurut penulis, kota Bekasi semakin berbenah untuk menjadi kota yang ramah huni. Harapan juga untuk pembenahan jalur-jalur pedestrian sehingga kota Bekasi nantinya menjadi unggul dalam keramahan terhadap pejalan kaki, semoga.

Salam mlaku-mlaku

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Shutter Healing #01 : Bersepeda Memotret Suasana Bekasi Sebelum Lebaran

Shutter healing merupakan istilah yang saya ciptakan dimana menekan tombol shutter merupakan salah satu bentuk healing dan aktivitas yang membahagiakan. Bagi saya, ada dua bentuk healing yang paling membahagiakan; yaitu bersepeda dan memotret. Oleh karena itu, memotret dengan menekan tombol shutter disertai dengan bersepeda sudah pasti meningkatkan gairah kebahagiaan saya. Shutter healing episode 01 ini dilakukan di kota Bekasi dengan bersepeda menggunakan sepeda lipat keliling kota Bekasi. Kenapa sepeda lipat?, karena ada suasana santai saat bersepeda dengan sepeda lipat, dimana saya bisa menengok kanan dan kiri. Ketika ada sesuatu yang bagus dan unik, ambil kamera, bidik, tekan tombol shutter dan "jepret", gambar peristiwa terekam. Beberapa foto telah saya rekam pada episode shutter healing tanggal 9 April 2024. Kamera yang digunakan adalah Olympus Pen E-PL1, dimana kamera ini sudah berumur sangat tua, pertama release pada tahun 2010. Kamera tua tidak masalah bagi saya,

Pengalaman Pertama Kali Develop Film Black And White

Memotret dengan kamera film atau analog dibutuhkan kesabaran tersendiri, pasalnya setelah selesai memotret, kita tidak bisa melihat gambar hasil jepretan seperti pada kamera digital. Untuk dapat melihat hasil jepretan, fotografer diwajibkan mencuci atau develop film terlebih dahulu untuk selanjutnya dilakukan scan untuk merubah gambar menjadi format digital ataupun langsung dicetak ke dalam kertas foto. Di kesempatan ini, penulis mencoba memotret di kawasan Mutiara Gading Timur, Bekasi, menggunakan kamera Fujica 35 FS dengan film roll Fujifilm Neopan SS ISO 100 yang sudah expired tahun 2007. Fujifilm Neopan SS merupakan film negatif black and white dengan 36 exposure. Setelah menghabiskan 36 frame dalam satu hari, penulis kemudian mencoba untuk melakukan develop film sendiri dan develop film negatif black and white  kali ini merupakan pertama kali yang penulis lakukan. Tiada rotan akar pun jadi, pepatah ini akhirnya terpakai, dimana penulis merubah kamar mandi menjadi kamar gelap.

Shutter Healing #2 : Memotret Bekasi Setelah Lebaran

Shutter healing pada tanggal 14 April 2024 saya lakukan dengan menyusuri kota Bekasi dengan menggunakan sepeda lipat. Kamera yang digunakan adalah Olympus Pen E-PL1 yang merupakan kamera mirrorless lawas. Beberapa hasil jepretan dalam shutter healing diantaranya adalah : Seorang pengendara motor melewati jalan HM. Joyomartono, kota Bekasi (14/4/24). Suasana di sekitar Jl. Insinyur Haji Juanda, kota Bekasi (14/4/24). Pengendara motor melaju di Jl. Insinyur Haji Juanda, kota Bekasi (14/4/24). Seorang pejalan kaki di sekitar Jl. Insinyur Haji Juanda, kota Bekasi (14/4/24). Pengendara motor melalui Jl. Insinyur Haji Juanda, kota Bekasi (14/4/24). Pengendara kendaraan bermotor melalui Jl. Pengairan dan Jl. Villa Raya, kota Bekasi (14/4/24). Pejalan kaki melalui Jl. Ahmad Yani, kota Bekasi (14/4/24). Shutter healing yang saya lakukan pada tanggal 14 April 2024 merekam suasana sebagian kecil kota Bekasi pada 4 hari setelah hari raya Idul Fitri. Di beberapa sudut jalanan masih terlihat suasa