Mungkin perang dunia berikutnya bukan disebabkan oleh minyak, tetapi sangat besar kemungkinan disebabkan oleh air.
Kenapa air? Air yang dimaksudH2O kah?
Air adalah sumber kehidupan, tubuh makhluk hidup di planet ini tersusun sebagian besar oleh air, H2O. Bahkan di dalam suatu pemahaman evolusi, air dipercaya sebagai media cikal bakal terbentuknya makhluk hidup tingkat tinggi. Selain itu, air telah mengisi sejarah dan kebudayaan manusia di planet bumi ini. Budaya agraris, telah banyak disebutkan sebagai cikal bakal terbentuknya kesenian dan kebudayaan manusia, dimana budaya agraris tidak terlepas dari keberadaan air. Kemudian banjir besar jaman Nabi Nuh yang telah mengubah wajah dunia.
Apakah kita peduli akan kelestarian air di planet ini?
Mungkin sedikit peduli. Apalagi saat ini, negeri kita masih tersandera oleh musim kemarau yang jadwalnya mundur. Sejak beberapa bulan lalu ditetapkannya sebagai musim kemarau sampai bulan September belum terlihat turunnya hujan yang signifikan untuk menghapus keringnya kemarau. Meskipun waktu tulisan ini ditulis, hujan telah turun dengan lebatnya di Bekasi (sekitar pukul 4 s.d 5.30 an pagi). Kembali lagi ke persoalan kemarau, ada kekhawatiran di musim ini, yaitu keringnya sumber-sumber air, sehingga menyebabkan kekeringan.
Ketika kemarau, kering dan tidak ada air, banyak dari kita akan menjerit, bahkan sampai histeris. Sebagian dari kita jarang yang pernah berpikir bagaimana memanfaatkan air secara bijak. Masyarakat di sebagian wilayah Indonesia bagian barat yang dilimpahi curah hujan berlebih terkadang memanfaatkan air secara berlebihan. Mungkin itu budaya, karena sumber air berlebih, tetapi untuk saat ini dan kedepannya sebaiknya pola pikir dan tindakan tersebut diubah, karena kita tidak akan tahu tahun depan atau selanjutnya, bagaimana keadaan musim kemarau, bagaimana kekeringan akan meluas ketika kita tidak bijak memanfaatkan air.
Untung saja, tahun 2017 ini sifat musim kemarau tidak sekering 2 tahun lalu, meskipun tidak sebasah tahun lalu. Tahun depan?, entahlah. Sekarang saatnya bagi kita untuk berpikir bagaimana memanfaatkan air secara bijak dan bagaimana menciptakan sistem supaya air tetap berlimpah meskipun kemarau panjang melanda.
Musim kemarau ini juga seharusnya menjadi kesempatan memperbaiki lingkungan untuk mempersiapkan datangnya musim hujan. Namun, apakah hal-hal tersebut dilakukan oleh manusia?, kebanyakan sih tidak, menurut pendapat pribadi penulis. Sebagai contoh sederhananya, di Bekasi, got atau kali yang terisi sampah masih saja berisi sampah, tidak ada tindakan perbaikan selama kemarau, akibatnya ketika hujan turun pagi ini, banyak timbul genangan dan kemacetan. Tampaknya kita tidak pernah belajar dari satwa, dimana mereka mampu mempersiapkan diri untuk menghadapi tantangan di musim berikutnya. Apakah manusia masih menganggap unggul dari satwa?
Musim kemarau masih akan berlanjut, dan dimungkinkan akan berakhir di bulan Oktober, mari kita manfaatkan air secara bijak. Jangan membuang air berlebihan jika memang tidak diperlukan. Karena sumber daya air adalah penentu kehidupan makhluk hidup di planet bumi ini. Jangan sampai perang berkecamuk memperebutkan sumber air.
Tetap berdoa semoga kekeringan tidak melanda negeri kita dan tetap nikmati musim kemarau ini, bagi yang hobi jalan-jalan sambil memotret, inilah saatnya beraksi, pagi dan sore dimana matahari sore berpijar dengan indahnya dapat menghasilkan karya foto yang menakjubkan.
Salam mlaku-mlaku
Komentar
Posting Komentar